Pentagon Dulu Tidak Percaya dengan UFO, Sekarang UFO Menjadi Penelitian yang Serius

Jakarta Pentagon, sebutan untuk Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, awalnya sering menepis keberadaan UFO. Namun belakangan mereka mulai mengakui keberadaan objek tak dikenal yang sering tertangkap kamera tersebut. Bagaimana potensi ancamannya?

Dihimpun berbagai sumber, Sabtu (29/5/2021) salah satu bukti pengakuan tersebut adalah dengan dibentuknya satuan tugas (satgas) baru yang bertugas secara khusus untuk menyelidiki penampakan objek terbang tak teridentifikasi alias UFO. Satgas ini berada di bawah US Navy, atau Angkatan Laut AS, dan dibentuk pada Agustus 2020 lalu.

Satgas bernama Unidentified Aerial Phantasm Task Force (UAPTF) ini dibentuk setelah kemunculan tiga video clip singkat yang memperlihatkan beda asing yang terekam oleh kamera infra merah di pesawat tempur AS. UFO tersebut bergerak cepat dengan manuver yang tak masuk akal.

Kemudian, pada April 2021 lalu, ada juga video clip penampakan UFO berbentuk segitiga seperti piramida yang terbang di atas kapal perang AS USS Russel. Government kemudian juga mengakui kalau video clip tersebut benar adanya.

USS Russel saat ini beroperasi di lautan Filipina bersama armada 7th Fleet Amerika Serikat. Tampak bagaimana objek misterius itu berada di langit, di atas kapal perang itu.

Meski mengakui, Government enggan menyebut objek tersebut sebagai UFO, melainkan sebagai unknown airborne sensations (UAP).

"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa foto dan video clip itu diambil oleh personel Angkatan Laut," sebut Susan Gough, juru bicara Government, yang dikutip dari Global Information.

Sebelumnya Government pun pernah berjanji akan merilis penampakan UFO yang sulit dijelaskan.

"Laporan yang akan dirilis ini menguraikan lebih banyak penampakan daripada yang dipublikasikan. Beberapa di antaranya telah dibuka," kata John Ratcliffe, pejabat tinggi intelijen di bawah pemerintahan Donald Trump, seperti dikutip dari Fox Information.

Menurut Ratcliffe, mereka sebenarnya ingin membuka laporan tersebut ke publik lebih cepat. Hanya saja mereka perlu waktu untuk menyiapkan semua informasi yang dibutuhkan, agar bisa memberikan penjelasan yang lebih masuk akal.

"Cuaca bisa saja menyebabkan gangguan penglihatan. Kadang-kadang kita bertanya-tanya apakah musuh kita memiliki teknologi yang sedikit lebih canggih dari yang kita kira atau yang kita sadari. Tapi ada contoh di mana kami tidak memiliki penjelasan yang baik untuk beberapa hal yang telah kami lihat," papar Ratcliffe.

Menurutnya, penampakan tersebut telah terlihat di seluruh dunia, dengan sebagian besar terdeteksi oleh lebih dari satu orang. Laporan Government tentang UFO ini diharapkan dapat dirilis tepat waktu di bulan Juni 2021.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tingkatkan Pengamanan Dari Barang Ilegal, Bea Cukai Memusnahkan Barang BMN Hasil Tindakan

Baru Hari Pertama Operasi Patuh Jaya Dilakukan, Terdapat Sebanyak 2.560 Pelanggar

Polisi Menangkap 14 Orang Tersangka Kasus Pengeroyokan Anggota Polri di Tanjung Priok