BPNT di Duga Mengalami Kecurangan Pemalsuan Kualitas Beras di KBB, Berikut Penjelasannya

Bandung - Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah ramai diperbincangkan lantaran diduga adanya pemalsuan kualitas beras yang diterima oleh warga sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Dugaan tersebut ditemukan oleh Tim Saber Pungli Polda Jabar yang menyebut ada dugaan pemalsuan kualitas beras yang dibagikan kepada masyarakat pada penyaluran BPNT akhir Juli lalu.

Tim Saber Pungli Polda Jabar menyebut CV TKJ selaku keagenan beras diduga hanya menjual karungnya saja yang sudah memiliki izin kemas dan izin edar dari Kementerian Pertanian. Namun, berasnya bukan beras costs sebagaimana tercantum di karung melainkan memakai beras lokal.

Ternyata temuan tersebut tak seperti apa yang terjadi di lapangan. Hal itu diungkapkan oleh Tintin Susanti (43 ), seorang Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, KBB. Menurut Tintin tak ada KPM di wilayahnya yang mengeluhkan adanya pemalsuan kualitas beras seperti temuan Tim Saber Pungli.

" Isinya itu beras 9,3 kg, ayam 1 kg, telur 15 butir, tahu 10 potong, dan apel 4 buah. Bantuan itu diterima sekitar 600 KPM di wilayah saya. Penyaluran ke KPM berjalan kondusif, dan sama sekali tidak ada komplain dari mereka," ungkap Tintin kepada detikcom saat ditemui di kediamannya, Rabu (11/8/2021).

Namun beberapa hari kemudian, tiba-tiba Tim Saber Pungli Polda Jabar mendatanginya. Ia diminta untuk mendampingi tim ke agen-agen penyedia kebutuhan BPNT di wilayahnya.

" Saya antar ke tiga agen di wilayah Desa Ciburuy. Nah di salah satu agen mereka membahas harga telur yang katanya mahal, lalu kualitas beras, dan mereka engga membahas lalau kualitasnya kurang bagus," terang Tintin

Namun keesokan harinya justru ramai pemberitaan bahwa ada pemalsuan kualitas beras di wilayahnya. Tintin kemudian mencari tiga KPM penerima bantuan tersebut untuk melakukan pembuktian. Dari pengecekannya sama sekali tidak ada KPM yang mengeluhkan kualitas beras maupun komoditi lainnya.

"Padahal sama sekali enggak ada KPM yang mengeluarkan statement apel dan ayam busuk, kualitas beras jelek ayam busuk. Itu sama sekali enggak ada. Saya juga engga pernah bilang begitu, tapi di berita ada nama saya yang bilang kalau berasnya jelek," kata Tintin.

Dikatakannya, jika memang ada yang tidak beres degan penyaluran bantuan seperti ini, biasanya para KPM di Ciburuy pasti komplain langsung pada dirinya selaku PSM. "Ini kan tidak ada. KPM kan justru malah senang dapat bantuan. Saya tanya beras dan bahan lainnya sudah dikonsumsi, jadi enggak ada masalah," ucap Tintin.

Sementara itu CV TKJ selaku penyalur BPNT di Desa Ciburuy juga memastikan kualitas beras yang digunakannya sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh Kementerian Sosial selaku pemilik program merujuk pada ketentuan Pedoman Umum (Pedum) BPNT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tingkatkan Pengamanan Dari Barang Ilegal, Bea Cukai Memusnahkan Barang BMN Hasil Tindakan

Baru Hari Pertama Operasi Patuh Jaya Dilakukan, Terdapat Sebanyak 2.560 Pelanggar

Polisi Menangkap 14 Orang Tersangka Kasus Pengeroyokan Anggota Polri di Tanjung Priok